Karawang, mediaintijaya.id
KONEKTIVITAS yang efisien adalah fondasi kualitas layanan internet. Di wilayah Karawang dan sekitarnya, kebutuhan tersebut meningkat pesat seiring tumbuhnya kawasan industri, layanan publik digital, hingga aktivitas masyarakat yang semakin bergantung pada internet. Operator membutuhkan jalur interkoneksi yang lebih dekat dan stabil agar dapat memberikan layanan berkualitas tanpa terbebani rute yang panjang dan biaya yang tinggi.
Menjawab kebutuhan nyata itu, BNET mengaktifkan Node IIX Karawang berkapasitas 100G di Data Center BNET. Fasilitas ini merupakan node resmi APJII, dan hadir melalui kolaborasi erat bersama PT. Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) sebagai penyedia backbone pendukung.
CEO BNET, Roberto Gustinov, menjelaskan komitmen ini sebagai bagian dari tanggung jawab ekosistem.
“Operator membutuhkan rute yang lebih dekat agar layanan mereka lebih stabil dan efisien. Node ini kami hadirkan sebagai jawaban konkret terhadap kebutuhan itu.”
Mengapa Node IIX Karawang Penting?
Selama bertahun-tahun, sebagian besar pertukaran trafik nasional harus mengalir melalui Jakarta. Ketergantungan ini menciptakan beberapa tantangan: latency yang lebih tinggi, biaya backbone yang lebih besar, risiko bottleneck di pusat, keterbatasan resiliency saat terjadi gangguan nasional.
Node IIX Karawang hadir untuk mengubah pola tersebut. Dengan membawa interkoneksi lebih dekat ke Jawa Barat, node ini menjadi titik strategis yang memperpendek jalur data, meningkatkan stabilitas jaringan, dan mendistribusikan beban trafik secara lebih merata.
Peran ini sangat relevan bagi operator yang beroperasi di daerah sekitar Karawang, Purwakarta, Subang, hingga Cikampek.
Manfaat Langsung untuk Operator dan Anggota APJII dengan aktifnya Node IIX Karawang, operator kini memiliki jalur interkoneksi yang jauh lebih efisien.
Manfaatnya terasa langsung dalambpenurunan latency, efisiensi biaya backbone, tersedianya rute alternatif untuk meningkatkan resiliency,akses konten lokal yang lebih cepat,konsistensi layanan untuk pelanggan akhir.
BNET memastikan node berjalan 24/7 dengan standar data center tinggi, karena kualitas interkoneksi operator berpengaruh langsung pada jutaan pengguna internet.
Roberto menegaskan. “Manfaat dari interkoneksi yang kuat tidak hanya dirasakan operator, tetapi juga masyarakat yang menggunakan layanan mereka setiap hari,” ujarnya.
Era Baru Kolaborasi Antarsesama ISP
Aktivasi Node IIX Karawang juga menandai perubahan penting dalam ekosistem industri internet Indonesia. Jika sebelumnya banyak penyedia layanan fokus pada kompetisi, kini semakin jelas bahwa kolaborasi adalah kunci peningkatan kualitas nasional.
BNET, APJII, dan INET menjadi contoh nyata bahwa berbagi infrastruktur menciptakan efisiensi, saling bertukar nilai manfaat memperkuat ekosistem,dan kolaborasi menghasilkan kualitas layanan yang lebih merata.
Roberto menyampaikan pandangan strategisnya, “Hari ini bukan zamannya lagi ISP bekerja sendiri-sendiri. Kita harus membangun ekosistem. Ketika operator tumbuh bersama, masyarakatlah yang mendapatkan manfaat terbesar," katanya.
Dampak Lebih Luas untuk Masyarakat dan daerah Interkoneksi yang efisien tidak hanya menyentuh sisi teknis operator. Dampaknya bergerak jauh melampaui itu dan dirasakan langsung oleh daerah: layanan publik digital menjadi lebih cepat dan responsif, UMKM dapat bertransaksi dan berkembang tanpa hambatan koneksi, industri mengurangi risiko downtime yang merugikan, sekolah dan layanan pendidikan mendapatkan koneksi lebih stabil, masyarakat mendapatkan kualitas internet yang lebih konsisten.
Node IIX Karawang memperkuat fondasi digital wilayah yang menjadi pusat industri nasional. Node IIX, Bagian dari Ekosistem Infrastruktur Digital BNET aktivasi Node IIX Karawang bukan langkah tunggal. Ini adalah bagian dari ekosistem infrastruktur digital yang telah BNET bangun secara bertahap untuk mendukung operator, industri, dan pemerintah daerah.
Ekosistem tersebut meliputi IP Transit internasional untuk akses ke jaringan global, Metro Nasional yang menghubungkan berbagai kota di Indonesia, Open Access Innercity yang memudahkan interkoneksi antaroperator untuk layanan di 1 wilayah, Layanan konten provider & CDN untuk mempercepat akses OTT, Data Center lokal sebagai pusat kolokasi dan fasilitas interkoneksi, serta segera interkoneksi Node Jabar IX di fasilitas BNET.
Dalam ekosistem ini, Node IIX Karawang menjadi pilar yang memperkuat pertukaran trafik lokal, membantu operator bertumbuh, dan menjadikan jaringan lebih efisien.
Roberto menggambarkan tujuan BNET. “Kami membangun ekosistem, bukan hanya layanan. Tujuannya sederhana—menciptakan fondasi digital yang kuat bagi operator, industri, dan masyarakat.”
Karawang sebagai Pilar Transformasi Digital Indonesia dengan lokasinya yang strategis di koridor Jakarta–Bandung, Karawang memiliki posisi ideal untuk menjadi pusat interkoneksi Jawa Barat. Aktivasi Node IIX Karawang membawa daerah ini ke dalam struktur penting internet nasional—bukan hanya sebagai pengguna, tetapi sebagai kontributor infrastruktur digital Indonesia.
Node ini membuka peluang bagi Karawang untuk berperan sebagai pusat distribusi trafik regional, titik pemerataan akses internet nasional, bagian penting dari arsitektur jaringan Indonesia yang modern, tangguh, dan efisien.
Roberto menutup narasi ini dengan visi yang tegas, “Karawang harus menjadi bagian dari tulang punggung digital Indonesia. Dengan infrastruktur yang kuat, manfaat digital dapat mengalir ke seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.
(Red)

0 Komentar